Thursday, February 25, 2016

Keluarga Sebagai Gereja Rumah (Ecclesia Domestica)

Ilustrasi Keluarga Katolik

Tema Aksi Puasa Pembangunan Tahun 2016 Keuskupan Larantuka tentang keluarga sebagai Gereja Rumah (Ecclesia Domestica) sungguh-sungguh mencerminkan keprihatinan Gereja terhadap kondisi keluarga-keluarga Krisiani saat ini. Sadar atau tidak, zaman digitalisasi yang serba portable turut memberikan kontribusi bagi mundurnya pengaruh nilai-nilai agama pada diri seseorang. Orang menarik agama ke dalam ruang privat dan menguncinya rapat-rapat, tak ada peluang bagi orang lain untuk mempengaruhinya. Sialnya, penarikan agama ke ruang super privat ini tidak ditopang oleh pemahaman yang mendalam terhadap nilai-nilai agama yang dianutnya. Alhasil, penerapannya pada ruang publik menjadi bias, amburadul dan tak dapat dijadikan role model bagi masyarakat. Contoh nyata yang dapat kita jumpai adalah banyaknya pasangan yang hidup bersama di luar ikatan perkawinan yang sah. Malah ada pula yang "pernah" menikah lalu meninggalkan pasangannya dan hidup bersama PIL dan WIL-nya. Lihatlah, apa reaksi masyarakat terhadap persoalan ini? Mendiamkan dan membiarkan hal ini terus terjadi karena bagaimana pun juga hal ini adalah realitas yang harus diterima. Mungkin saja pasangan *maaf* kumpul kebo ini berperilaku baik di tengah masyarakat. Tetapi patut diingat bahwa manusia adalah makluk sosial (homo socius), ada nilai dan norma yang patut dijunjung tinggi. Ultimate value ini, selain sebagai dasar perilaku sosial juga merupakan perekat sosial.

Panggilan untuk menjadikan keluarga kita sebagai Gereja Rumah adalah panggilan yang luhur. Keluarga harus mencontoh teladan Maria dan Yosep yang mencari Yesus sampai dapat meskipun sebenarnya Yesus sedang mengajar di bait Allah. Masih adakah kepedulian keluarga terhadap anggotanya yang "hilang" karena telah menjauh dari kebenaran? Keluarga harus menjadi Firdaus bagi penghuninya. Tak ada gunanya hidup berkeluarga jika yang ada adalah neraka (kekacauan, kehancuran, ketidakharmonisan, dsb). Keluarga pun harus peka terhadap masalah sosial di sekitarnya karena kita dipanggil untuk menguduskan dunia.

-Nick-

1 comment: