Oleh @TrioMacan2000
Tahukah Anda bahwa tambang emas terbesar di
dunia itu adalah di Grasberg Papua - Indonesia dgn produksi 40.9 ton per
tahun? Jika 1 gram emas = 300 ribu. 1 kilogram = 300 juta. 1 ton = 300 M.
40.9 ton = 12.3 Trliun/ tahun. Itulah produksi "sampingan” PT. Freeport. Kenapa disebut produksi sampingan PT.
Freeport, karena produksi utama PT. FI adalah tembaga yang besarnya 18 juta ton. Perak 3400 ton. Kandungan
emas terbukti di tambang Grasberg Papua saja (belum termasuk area tambang
freeport di area lain di papua) = 1600 Ton. Dengan harga 300 ribu/ gram
(harga pasar sdh di atas 400 ribu/gram) didapatkan total = 480 triliun. 50%
saja kembali ke Papua, sdh kaya raya. Jika 480 triliun itu dibagi ke 2.8
juta penduduk papua. Rata-rata per orang
punya
kekayaaan = Rp. 171 juta per orang, termasuk bayi
yg baru lahir.
Itu baru dari emas di 1 (baca : satu) gunung emas di papua dari belasan
gunung emas yg dimiliki. Dan hanya baru dari
emas saja. Belum lainnya. Dari hasil tembaga di Grasberg saja ( tidak
termasuk lainnya) Freeport menghasilkan USD. 178 milyar atau Rp. 1.600 triliun. Jika
1.600 triliun tersebut dibagi rata ke 2.8 juta
penduduk Papua, masing-masing per orang akan menerima = Rp. 5.715 juta. Hampir 6
milyar/orang. Ditambah produksi perak yg terdapat di area tambang Garsberg saja total pendapatan freeport adalah USD 298 Milyar atau Rp.
2.682 triliun. Jika Rp. 2.682 triliun hasil kekayaan emas, tembaga dan
perak yg di Grasberg Papua itu saja dibagi 2.8 juta penduduk = Rp. 9.8 milyar
!!
Penduduk Papua punya pendapatan per kapita Rp. 9.8 M selama 47 tahun atau rata2 ICP = Rp. 208
juta per tahun. Hanya dari Grasberg !! Tapi
tahukah Anda berapa royalti yg dibayar Freeport dan seluruh usaha tambang mineral di Indonesia?
Hanya Rp. 12 Triliun / tahun. Contoh : thn 2007, pendapatan yg dilaporkan
Freeport USD 5.13 Milyar. Pajak yang dibayar hanya USD. 1.3 milyar dan royalti USD 133 juta. Berapa
keuntungan PT. freeport tahun 2007 itu setelah dipotong pajak dan royalti ? USD
3.234 juta atau Rp. 29 triliun !!!!
Adalah negara di dunia ini yg "sebodoh" Pemerintah RI? Dimana-mana hasil tambang itu lebih 50%-nya dinikmati negara.. bukan kontraktor! Bagaimana bisa diterima akal sehat, negara terima pendapatan total hanya 13 Triliun
sedangkan PT Freeport untung bersih 29 Triliun? (2007) Total pendapatan
PT. Freeport 2004-08 = USD 17.893 milyar atau Rp. 161 triliun. Total utk RI =
USD 4.481 milyar atau Rp. 40 Triliun. Hebatkan? Freeport untung bersih Rp.
121 triliun kurun waktu 2004-08, penerimaan negara hanya 40 triliun dari laba
kotor Rp. 161 Triliun. Sebagai bentuk sedekah.. PT. freeport keluarkan 1% untuk rakyat papua... selama kurun waktu 2004-8
rakyat Papua dapat 1% atau Rp. 1.61
Triliun.
Apakah negara kita pernah audit berapa sebenarnya kandungan emas, tembaga,
perak dll yg ada di konsesi tambang Freeport?
Tidak pernah. Padahal luas tambang Grassberg itu hanya
seperlima dari luas tambang Freeport yg 2.6 juta ha atau 6% dari luas
papua. Jika kita punya presiden yg mau nasionalisasi tambang Freeport
kayak Venezuela atau Bolivia, RI ga perlu ngemis-ngemis cari utang ke Bank Dunia. Saya kaget ketika wamen ESDM bilang pajak
batubara kita hanya 25% dan royalti max 6%. Total 31%. Negara rugi, kontraktor
kaya raya. Bagaimana bisa, batubara yg lebih
gampang exploitasinya dikenakan royalti dan pajak bagian negara yg lebih rendah dibandingkan migas? Edan! Harusnya batubara dan tambang mineral lainnya juga diperlakukan
seperti migas. 70-80% bagian utk negara, 20-30% untuk kontraktor.
Semua elemen bangsa, utamanya DPR harus berani
desak pemerintah realisasikan Pasal 33 UUD kita. Sudah saatnya kita berhenti jadi bangsa pengemis. Tahukah Anda sebagian besar galian tambang di Freeport itu tidak
diolah di Papua tapi tanahnya langsung
dikapalkan dan dikirim ke luar negeri? Dulu Bakrie dapat 10% saham divestasi papua
tapi setahun kemudian dijual lagi dengan harga berlipat-lipat.. kejar rente aja. Kita
bisa harapkan renegosiasi kontrak tambang-tambang kita pada
SBY. SBY sdh akui AS sbg negara keduanya. Dia ga peduli dengan nasib rakyat RI.
Apakah Jakarta/ Freeport pernah peduli dengan Papua? Apakah ada SD, SMP, SMA, PT terbaik dibangun di Papua? Tidak. Spy
rakyat Papua tetap bodoh. Apakah Jakarta/Freeport ada bangun jalan lintas Papua? Ga ada. Supaya akses ke tambang-tambang kekayaan alam itu tidak bisa ditembus publik. China
menawarkan pembangunan jalan trans papua gratis kepada RI. RI menolak karena AS
tidak setuju. Adalah Rumah sakit terbaik dibangun di Papua? Tidak ! Rakyat
papua tidak pernah mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik. Infrastruktur
publik di Papua paling buruk di seluruh Indonesia. Disengaja demikian agar
papua tdk bisa maju. Rakyatnya tak boleh pintar. Rakyat papua yg mau
dapatkan sekolah dan pelayanan kesehatan terbaik harus ke jawa. Sekolah di UGM
atau berobat di Jakarta/Surabaya. Padahal Papua adalah daerah yg tingkat penyebaran
AIDS-nya tertinggi di Indonesia.. Kenapa bisa Jakarta tidak peduli?
Sengaja?
Jakarta menyuap Papua dengan bikin kaya dan
bikin mabok elit papua. Membiarkan korupsi gila-gilaan oleh pejabat-pejabat Papua. Rakyatnya menderita. Papua punya semuanya :
emas, tembaga, migas, perak, uranium, hutan, laut yg kaya ikan, bahkan
batubara. Kemana itu semua? China dengan cadangan devisanya terbesar di dunia & butuh pekerjaan/investasi telah sukses bangun
infrasturktur gratis di Afrika. RI
menolak. Sama halnya ketika Malaysia tawarkan jembatan
semananjung Malaka - Sumatera gratis ke RI. Hatta Rajasa menolak.
Takut. Saya pernah berkunjung ke HPH PT. Irmasulindo di Papua. Kalo ga
salah dapat konsensi 390.000 ha. Kayu-kayu Papua
ditebang, dijual. Setelah kayu2 hutan habis ditebang, lahan ditanami
kelapa sawit. Benar2 kekayaan alam yg luar biasa. Apakah ada utk rakyat Papua? Hutan di Papua menurut karyawan PT. Irma
sulindo lebih gampang ditebang daripada hutan di Sumatera. Geografinya lebih mudah. Kayak ATM bank.
Saya pernah ketemu dengan karyawan
Freport warga asli Papua. Tamatan Australia. Dia ga bisa jadi direksi. Jabatan GM mentok. Ga
boleh. Lalu dia datang ke Jakarta beserta beberapa orang tokoh Papua. Nginap di hotel Sentral Pramuka. Mau ketemu Fredy
Numberi, Hatta, Mustafa, SBY. Mereka
mau nuntut ada warga asli Papua jadi direksi di
Freeport. Ujung-ujungnya dia ditawari uang USD
2 juta dan diancam. Disuruh pulang. Oh ya..yang fasilitasi karyawan Freeport yang mau nuntut jadi direksi FI itu adalah Henky Luntungan dan Subur Budisantoso, elit PD.
Gagal.
Saya baca hasil riset Marwan Batubara tentang Papua dan Freeport. Mau nangis lihat
negara ini dirampok oleh elitnya sendiri. Ga usah jauh-jauh, Anda datang ke Jayapura. Pagi-pagi anda pasti mudah jumpai warga asli Papua pake koteka, mabuk dan minta uang..ngemis. 1986
Amin Rais yang pertama sekali angkat isu Freeport jadi isu nasional. Suharto marah. Amin rais jadi
musuh negara. Skrg amin sudah pikun?
No comments:
Post a Comment