Baham kimia yang terdapat dalam tubuh seseorang bisa menunjukkan
kesejahteraan orang tersebut. Karena racun dalam tubuh orang kaya
dengan orang miskin berbeda.
Para ilmuwan dari Universitas Exeter menemukan, bahan kimia berbahaya ada dalam semua lapisan masyarakat. Tetapi jenis racunnya sangat tergantung pada kesejahteraan orang itu.
Misalnya, pada orang kaya, bahan kimia yang banyak ditemukan adalah yang dibawa oleh ikan yang mereka konsumsi dan tabir surya yang dipakai.
Sebaliknya pada orang yang kurang beruntung, racun lebih banyak adalah berasal dari rokok.
Hasil itu ditemukan dari data Kesehatan Nasional AS dan Survei Pemeriksaan Gizi. Dr Jessica Tyrrel dan timnya menganalisa kemungkinan kaitan antara status sosial ekonomi seseorang dan tingkat bahan kimia dalam tubuh mereka.
Mereka berharap pada tubuh orang yang miskin akan lebih banyak ditemukan racun. Namun yang terjadi adalah sebaliknya.
"Kami telah menemukan bahwa orang-orang dengan tingkat kehidupan yang baik, perubahan gaya hidup mereka mengubah jenis bahan kimia dalam tubuh mereka, bukannya berkurang,"kata Dr Jessica Tyrrel.
Individu dengan pendapatan yang lebih tinggi memiliki jumlah yang lebih besar jenis racun. Termasuk merkuri kemih, arsen, cesium dan talium.
"Pepatah tua, 'Anda adalah apa yang Anda makan' tampaknya benar ketika menjelaskan beberapa tren yang kita lihat dalam data. Ini tentu sangat mungkin bahwa konsumsi ikan dan kerang yang sebagian bertanggung jawab untuk membangun merkuri, arsen dan talium," kata Dr Tyrrell, seperti dilansir dari dailymail.
Penggunaan tabir surya juga ditemukan menjadi faktor penting dalam akumulasi benzofenon-3. Orang-orang dengan kelompok sosial ekonomi yang lebih tinggi lebih mungkin menggunakan produk yang mengandung bahan kimia.
Para ilmuwan dari Universitas Exeter menemukan, bahan kimia berbahaya ada dalam semua lapisan masyarakat. Tetapi jenis racunnya sangat tergantung pada kesejahteraan orang itu.
Misalnya, pada orang kaya, bahan kimia yang banyak ditemukan adalah yang dibawa oleh ikan yang mereka konsumsi dan tabir surya yang dipakai.
Sebaliknya pada orang yang kurang beruntung, racun lebih banyak adalah berasal dari rokok.
Hasil itu ditemukan dari data Kesehatan Nasional AS dan Survei Pemeriksaan Gizi. Dr Jessica Tyrrel dan timnya menganalisa kemungkinan kaitan antara status sosial ekonomi seseorang dan tingkat bahan kimia dalam tubuh mereka.
Mereka berharap pada tubuh orang yang miskin akan lebih banyak ditemukan racun. Namun yang terjadi adalah sebaliknya.
"Kami telah menemukan bahwa orang-orang dengan tingkat kehidupan yang baik, perubahan gaya hidup mereka mengubah jenis bahan kimia dalam tubuh mereka, bukannya berkurang,"kata Dr Jessica Tyrrel.
Individu dengan pendapatan yang lebih tinggi memiliki jumlah yang lebih besar jenis racun. Termasuk merkuri kemih, arsen, cesium dan talium.
"Pepatah tua, 'Anda adalah apa yang Anda makan' tampaknya benar ketika menjelaskan beberapa tren yang kita lihat dalam data. Ini tentu sangat mungkin bahwa konsumsi ikan dan kerang yang sebagian bertanggung jawab untuk membangun merkuri, arsen dan talium," kata Dr Tyrrell, seperti dilansir dari dailymail.
Penggunaan tabir surya juga ditemukan menjadi faktor penting dalam akumulasi benzofenon-3. Orang-orang dengan kelompok sosial ekonomi yang lebih tinggi lebih mungkin menggunakan produk yang mengandung bahan kimia.