Syallom kaka arin wangkaen. Perkenankan saya mengungkapkan
sedikit pandangan saya tentang fenomena Lembaga Keuangan non-bank, LKF Mitra
Tiara, yang saat ini sedang digandrungi banyak orang di lewotanah. Space yang
terbatas, membuat saya harus menuliskannya dalam sebuah note.
Sebelumnya saya tidak pernah mengenal nama Lembaga Kredit
Finansial Mitra Tiara, apalagi orang-orang yang mengurusnya. Lembaga ini justru
saya kenal di jejaring sosial Facebook, khususnya lewat group "Suara
Flotim", dan "Poksi Jo (Kelompok Simpatisan Jo)." Lembaga
keuangan yang sudah menajalankan usahanya
selama sekitar 2 tahun ini dikritik karena berani memberikan bunga deposito sebesar 10 % per
bulan. Harus
diakui, bahwa bunga 10 % adalah angka yang
fantastis untuk sebuah lembaga keuangan non-bank yang baru melebarkan sayapnya
di bisnis keuangan.
Sejauh ini memang belum ditemukan adanya laporan tentang kerugian yang disebabkan oleh kinerja
lembaga ini. Tetapi, kita patut menaruh curiga atas LKF Mitra Tiara dengan
berbagai alasan sebagai berikut:
1.
Bunga Deposito
10 % adalah Angka yang Fantastis
Memiliki
uang yang banyak tanpa banyak berusaha adalah harapan banyak orang, termasuk
saya. Harapan ini ternyata ditangkap
oleh LKF Mitra Tiara. Lembaga Kredit Finansial ini menjawab keinginan
masyarakat pemodal dengan memberikan bunga deposito 10 persen per bulan. Nah,
jika Anda mendepositkan uang Rp50 juta di LKF tersebut, maka setiap bulan Anda
berhak mendapatkan bunga Rp5 juta per bulan. Dan dalam kurun waktu 10 bulan,
bunga yang Anda terima dari LKF sudah menyamai besarnya pokok simpanan Anda di
lembaga tersebut, alias sudah "balik modal". Sekilas memang tampak menggiurkan.
Patut
Anda ketahui bahwa bunga deposito yang ditetapkan Bank Indonesia adalah 5,76 %
per bulan; 6, 33 % per 3 bulan; dan 6,74 % per 6 bulan. Rata-rata bank besar
memberikan bunga simpanan sebesar 5,5 persen, setara dengan rasio bunga yang
ditetapkan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Dan bank yang paling tinggi
memberikan bunga simpanan adalah Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang memberikan
bunga hingga 7,4 % per bulan dan 7,8 % per 3 bulan.
Jadi,
apabila dibandingkan dengan bunga yang diberikan bank (rata-rata 5,5% per
bulan), maka bunga LKF Mitra Tiara lebih “baik”, tetapi sangat beresiko.
2. Jika Uang Anda
Sengaja Dihilangkan, Jangan Pernah Berharap Uang Itu Kembali
Sebagai
lembaga keuangan non-bank, uang yang ada di LKF Mitra Tiara tidak dijaminkan
kepada LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), karena LPS hanya menjamin uang yang
disimpan di bank, yaitu maksimal 2 milliar. Jadi, jika uang Anda yang disimpan
di LKF digelapkan, maka untuk selamanya uang Anda tidak akan pernah kembali
lagi. Tetapi jika Anda menyimpan uang Anda di bank, maka pasti uang Anda akan
dikembalikan.
3. Kurang Tersedia Informasi Tentang LKF Mitra Tiara
Banyak
informasi yang beredar menyatakan bahwa sebagian besar orang yang menyimpan
uangnya di LKF Mitra Tiara hanya “ikut arus”, atau hanya ikut-ikutan saja
menyimpan uangnya di LKF, tanpa mereka sendiri datang dan menanyakan informasi
yang lengkap dan jelas di kantor LKF Mitra Tiara yang ada di Kelurahan Amagarapati, Larantuka.
Informasi ini biasanya didengarkan dari kesaksian orang-orang yang telah
menyimpan uangnya di LKF dan telah mendapatkan keuntungan (mungkin sesaat) dari
simpanannya tersebut.
Sebelum
Anda menyimpan uang Anda di LKF Mitra Tiara, jangan lupa menanyakan siapa
pemiliknya (termasuk sepak terjangnya di masyarakat), struktur organisasi LKF, serta
di mana dan bagaimana uang Anda dikelola.
4. Lembaga “Kredit” Finansial Tetapi Tidak Melayani
Kredit
Sejumlah
kesaksian yang diberikan oleh group FB Suara Flotim menyatakan bahwa Lembaga “Kredit”
Finansial ini tidak melayani permintaan kredit bagi anggotanya. Di mana-mana,
koperasi kredit menyediakan layanan kredit kepada anggotanya. Sialnya, lembaga kredit
yang satu ini tidak memberikan kredit kepada anggotanya. Masyarakat patut mencurigai,
jangan-jangan pemilik dan pengelola LKF Mitra Tiara sedang menghimpun dana dari
anggotanya dengan maksud untuk menggelapkannya?
5. Banyak Kasus Membuktikan Bahwa Lembaga Keuangan Yang
Memberikan Bunga Fantastis, Pada Akhirnya Melarikan Uang Anggotanya.
Anda
tentunya masih ingat apa yang terjadi dengan Koperasi Langit Biru (KLB) milik
Jaya Komara di Cikasungka, Banten. Anggota koperasi ini mencapai ratusan ribu
orang dengan besar simpanan mencapai Rp6 triliun. Pemilik dan isterinya, yang
secara mendadak menjadi salah satu orang terkaya di tempatnya, pada akhirnya
berhasil menggelapkan uang anggotanya. Saya yakin, Anda sebagai masyarakat
pemodal, dan calon pemodal tentu saja tidak mau nasib sama seperti yang dialami
anggota Koperasi Langit Biru.
Tulisan
ini hanya merupakan ekspresi kecemasan saya terhadap fenomena penggelapan uang
berkedok koperasi kredit. Silakan Anda mempertimbangkan keputusan Anda untuk
menyimpan uang Anda di LKF Mitra Tiara.
Tulisan sangat Mencerahkan ...Semoga Suadra-saudra kita di Nagi bisa memetik hikmatnya...karena apapun yang di kerjakan pasti ada Resikonya...apalagi simpanan tampa ada Jaminan...Saya dengar dari saudara saya di nagi katanya Pengelola LKF Mitra Tiara punya track record yang kurang bagus saat masih bekerja di Bank daerah dan Dealer Suzuki....dan saya kira orang Nagi pada tau itu...tetapi semuanya terbius dengan janji yang mustahil untuk hitungan anak SD sekalipun....Semoga...!!!
ReplyDeleteNo Frans, terima kasih banyak untuk komentarnya. Saya mendengar dari rekan2 saya di Larantuka bahwa Bupati sudah memanggil pihak LKF Mitra Tiara untuk mendapatkan informasi yang diinginkan, terkait dengan maraknya aksi menyimpan uang di lembaga tersebut. Kesempatan itu juga dihadiri oleh para bankir lokal (BNI, BRI, Bank NTT, dll). Pertemuan itu ternyata tidak menemukan sesuatu yang salah dengan LKF Mitra Tiara. Sy tidak tahu persis tentang apa yang ditanyakan pemerintah daerah, dan apa yang ingin diketahui pihak bank daerah dari LKF. Mungkin saja LKF Mitra Tiara memberikan jawaban yg "masuk akal" tentang kinerjanya.
ReplyDeleteMenurut saya, terlalu riskan bagi LKF untuk memberikan bunga sedemikian besarnya. Dengan cara apa mereka membayar bunga nasabahnya? Subsidi silang? Atau menginvestasikan uangnya di bursa efek melalui perantara pedagang efek (broker)? Semuanya itu masih menjadi tanda tanya besar..
Jngn langsung ambil kesmpulan seperti itu,anda cemas atww.....??buktinya lkf mitra tiara sdh berjaln sekian tahun Dan aman2 sja...sebagai ank nagi kalian harus mndkung untk kesejhtraan masyrkat nagi jga..mau lbh kenal n tau lbh tentng lkf mitra tiara langsung ke knntrx jngn dngr hnya dri mulut ke mulut...
ReplyDeleteSaudara Anonim, terima kasih untuk komentar dan masukan Anda. Saya tidak tahu apakah Anda bagian dari orang dalam LKF Mitra Tiara atau tidak; sebenarnya sy sendiri berharap Anda mengomentari postingan ini tidak dengan tanpa nama atau "anonim." Patut saya akui bahwa postingan ini tidak melalui suatu penelitian yg bersifat ilmiah, tetapi berdasarkan pengalaman sejumlah sahabat sy ttg LKF. Postingan ini dibuat ketika banyak orang bertanya-tanya tentang LKF dan sepak terjangnya; dan informasi yang tersedia di publik ttg LKF Mitra Tiara sangatlah terbatas. Harusnya keterbatasan informasi ttg LKF Mitra Tiara kepada publik menjadi masukan bagi LKF Mitra Tiara utk menyediakan lebih banyak informasi ttg sepak terjangnya. Saran saya, sebaiknya lembaga keuangan sebesar LKF Mitra Tiara membuat sebuah situs online, sehingga orang bisa mengakses data2 ttgnya dari jauh, tidak harus dgn mendatangi kantornya :)
ReplyDeletesaya juga adalah orang yang hampir setahun hanya bertanya2 tanpa mendapat jawaban terhadap keingintahuan saya, cape saya bertanya akhirnya saya memutuskan untuk menjadi anggota, bagi saya kelamaan mikir juga cape. semua dalam hidup adalah berjudi. kalo tdk menang ya kalah, gunakan insting yang baik, saat ini saya udah balik modal, dan instink saya mengatakan bahwa semuanya masih baik-baik saja.. belum ada yang harus dikuatirkan. kadang kita harus menjadi pemain agar lebih merasakan indahnya jadi pemain ketimbang penonton atau komentator.
ReplyDeletesalut buat bung doren.... saya juga sama yakin ini penipuan berkedok investasi. namanya skema ponzi di mana pelaku menggunakan sekian persen dana nasabah terdahulu untuk membayar bunga dst.. kapan kolapsnya? pertama, saat investasi menigkat dengan skala menurun karena komposisi nasabah lama yang sudah balik modal makin banyak tanpa menambah modal baru, sehingga biaya meningkat. artinya penghasilan merosot. kedua, praktek ini diketahui bapepam sebagai badan pemerintah yang berwenang mengatur. dan bapepam turun tangan membekukan usaha demi mencegah bertambahnya korban baru. bandingkan kasus koperasi langit biru dan gradasi anak bangsa, semua itu karena diketahui bapepam. jadi harus ada yang melapor/memberi info ke bapepam. tentu dengan data yang cukup. kalau bro tinggal di jakarta,lebih baik langsung ke bapepam. saya punya data pendukung yang cukup membantu tentang mitra. silahkan alamat emailnya untuk saya posting. tx bro.. Jbu
ReplyDeleteuntuk tahu tentang skema ponzi dan dedengkotnya silahkan buka:http://gayindonesiaforum.com/gaychat-room1/madoff-dan-tipu-tipu-investasi-ala-skema-ponzi-t5378.html
ReplyDeleteironisnya pemerintah dalam pemda flotim terkesan menutup mata terhadap aktifitas LKF Mitra Tiara..saya bukan seorang ahli perbankan, tetapi dari beberapa sumber yang saya peroleh dari mereka yang boleh saya bilang orang pintar tentang bisnis perbankan bahwa mustahil LKF Mitra Tiara mampu bertahan dengan bunga 10% selama lebih dari 2 tahun....oleh sebab itu menjadi hal yang wajar ketika aktifitas LKF Mitra Tiara di pertanyakan. melihat realitas skrang dimana banyak di temukan peredaran uang palsu di indonesia apalagi pada daerah yang sistem proteksi uang masih sangat kurang termasuk flotim..
ReplyDeleteTerhitung mulai tgl. 01 October 2013 sampai dengan 31 Desember 2013 LKF Mitra Tiara Tutup dalam rangkah pembenahan Administrasi....Haaaeeerooo....Tetapi sebaiknya lebih cepat Bangkrut lebih baik sebelum lebih banyak lagi nasabah yang menjadi korban.
ReplyDeleteTerhitung mulai tgl 01 October 2013 sampai dengan 31 Desember 2013 LKF Mitra Tiara tutup dalam rangka pembenahan administrasi....INI TANDA-TANDA PENGURUSNYA AKAN SEGERA BAWA LARI UANG NASABAH...!!!
ReplyDeleteTerima kasih untuk comment teman-teman saya sepakat dengan bung oisdl hidup ini kita harus jadi pemain bung bukan penonton. Buat saya yang comment adalah orang-orang yang tidak pernah terlibat dalam LKF Mitra. saya sudah 1 tahun lebih menjadi peserta mitra yang saya rasakan adalah manfaat yang luar biasa saya bisa beli kendaraan buat rumah ongkos saudara kuliah dari bunga mitra. Mari kita tingkatkan kehidupan kita dengan uang bekerja untuk kita.
ReplyDeleteMenarik membaca semua koment dari temen2 yang ada di blog ini..,pertama saya setuju dengan bang FRans bahwa masyarakt kita harus lebih "berhati2" dalm investasi mengingat LKF MT ini baru 2 tahun jalan..ya saya juga kurang tau pasti sumber dana LKFMT dari mana tapi pengalaman telah membuktikan bawah Koperasi Langit Biru pernah mengalami hal ini dan itu sangat mnyedihkan melihat masyarkat kita yang "kurang informasi perihal bisnis investasi ini" menjadi korban..kalo orng yg kaya yg investasi disitu mungkin dia merasa tidak terlalu rugi karena mungkin "uang" dia masih banyak..tapi kalo masyarakt kita "yang pas2an" gimana tuh kondisinya...? Dan diakhir koment semua tadi saya baca soal tenggang waktu yang lama dari 01 okt s/d 31 des untuk pembenahan administrasi..?? itu patut di waspadai..(kalo perlu buat masyarkat di nagi supaya tolong dicek kondisi kantor selama tenggang waktu itu( Apa selama itu mereka melakukan pembenahan di Kantor? Ato selama itu kantor tutup dan tidak ada aktivitas sama sekali..karena bisa jadi selama itu mereka bisa KABUR SEJAUH2NYA..!!!!
ReplyDeleteDan satu lagi.., kalau kita ingin menjadi "orang kaya" itu sebaiknya dengan kerja keras dan menekunin dunia bisnis yang real,,(enterpreneur) dan bukannya dengan cara "instant seperti ini..., mungkin kita pernah dengan Kasus Century di Indonesia..Emangsih nasabah2nya orang2 kaya semua..tapi sekarang apa..?? Nasabahnya ada yg GIla, meninggal karena Stress..!! itu aja namanya BANK CENTURY..(apalagi yang ini..LKF MT yg cuman ada di flotim..bukan di seluruh indonesia>>!!
ReplyDeleteLarantuka akan memasuki satu masa yang kelam, yang penuh dengan orang2 stress terkait si Niko yang akan segera kabur....
ReplyDeleteSubah Beberapa tahun LKF MT sudah berjalan., terlepas dari bertahan atau tidaknya lembaga ini, banyak masyarakat yang sudah terbantu, dari menggongkos anak-anak sekolah bahkan mahasiswa, s/d membangun rumah dan kebutuhan pokok lainnya. sudah saatnya pemerintah turut ambil bagian dan melindungi lembaga ini, sebab dari hitungan di atas kertas memang ada hal2 yang tidak masuk akal secara teori ekonomi, tetapi banyak investasi yang mereka tanam dan kelihatan seperti pembelian tanah, lembangunan gedung baru, dan beberapa investasi lain yang secara riil kelihatan, lagi pula para karyawan adalah orang2 nagi yang bisa dijadikan jaminan alias garansi kalau suatu saat terjadi "sesuatu" yang kita takuti. sekali lagi peran pemerintah dan DPRD, bila perlu Gereja turut ambil bagian dalam memberikan pencerahan dan kepastian tentang lembaga ini. Salam Gelekat Lewotanah.
ReplyDeleteLKF Mitra Tiara banyak membantu orang miskin dan kaya yang tahu dan tidak tahu tentang sumber keuangan yg digunakan oleh MITRA Tiara sejak 4 tahun yang lalu. Yang namanya bermain uang dengan bunga yg tinggi, resikonya juga tinggi.Bagi yang belum tahu tentang permaian uang yang bunganya tinggi cobalah searching. Tetapi Mitra Tiara mau berkarya untuk orang lain demi bersama2 mendapatkan keuntungan. Bagi siapa saja yang beryali kecil, dan tidak tahu tentang permainan uang yang bunganya besar haraplah berhati-hati. Bagi Yang tahu dan sudah biasa apalagi mempunyai modal yang besar, merupakan peluang yang besar juga.
ReplyDeleteUntuk pembenahan administrasi sebuah lembaga sekecil LKF ini dengan waktu yang sampai dengan 3 bulan, rasanya sangat tidak masuk akal.. semoga saja tidak ada nasabah yang gila.. amin
ReplyDeleteTinggal tnggu sj,, Kapan bangkrutnya.. Semua nasabahnya hampir smua sdh di hipnotis trllu bodoh dan trllu pintar mngkin cpt kaya.. Klu mau kaya kerja bossbukan dgn cara sprti itu..?? Mulai berbisnis.. Smoga bangkrut thu mitra spya nasabahnya bsa buka mata selebar-lebarnya..!!
ReplyDeleteHarap-harap cemas.....
ReplyDeletekita tunggu waktu yg ditetapkn...
pa dah siapkah anda yg skrg sbgai Nasabah LKF Mitra Tiara....
Semogaaa.....!!
Sepertinya Hotel di Watowiti harus di ubah fungsinya menjadi RUMAH SAKIT JIWA.... Bisa di pastikan bakalan banyak penghuninya....
ReplyDeleteHaaa....Banyak yang berpihak pada Mitra Tiara...yang sdh mengeruk keuntungan di awal investasi...bahkan ada yang berani mangatakan...Kekayaan/uang Niko Ladi jumlahnya ada 3 kali lipat dari jumlah simpanan nasabah Mitra Tiarap...ee...maksudnya Tiara...dengar2 banyak juga uang dari hasil pinjaman di Bank yang disimpan diMT...dengan harapan akan mendapatkan bunga berlipat kali ganda....hmmm...ternyata...oh...ternyata....Gewete....Kasihan...!!!
ReplyDeletesaya kira semua yang comen baik adanya, cuma barangkali ini semua menjadi pelajaran bagi kita agar lebih berhati-hati dalam menginvestasikan uang kita, dan kepada Mitra Tiara alangkah baiknya jika sedikit lebih berbuka diri, terhadap kondisi saat ini sehingga nasabah tidak semakin bingung dengan nasibnya dana nya yang tersimpan. Dan sebenarnya pula Mitra Tiara harus menjelaskan kepada publik tentang jaminan keamanan bila menyimpan uang dilembaga itu termasuk prosedur investasi yang dilakukannya. Makasih
ReplyDeleteSelamat... Selamat bagi semua yang sudah sukses dengan Mitra, dan bagi yang mau bergabung silakan..
ReplyDeleteToh itu juga uang-uang anda sendiri. Tapi ada hal yang perlu di ingatkan.. masalah investasi ini bukan hal baru. Sudah dari sabang sampai merauke telah terjadi penipuan..
Tapi apa yang terjadi ketika MITRA ada di Nagi? Semua lupa, lupa akan resiko dan rakussss akan harta.
Mitra ini dapat Uang 10% dari dana kita dengan USAHA APA????
Jika yang baca karyawan Mitra, silakan jawab !! sebut jenis usahanya, dimana usahanya !!
Yang lebih mengenaskan lagi. PNS, GURU,Polisi, Gereja yang mana orang-orang itu sudah berpendidikan, S1, S2 malah Profesor, masih saja di BODOHIN sama Niko Ladi.. !!
Ini Contoh jika Orang Nagi mengeluh KUMPU KAO, padahal Kumpu Kao lebih bermanfaat daripada Mitra !!
Semua sistem yang di gunakan di Mitra, hampir sama dengan sistem yang di lakukan Balicon, lenyap juga uang nasabah. Di urus persidangan sampai Makamah Agung punk tetap lenyap, karena seperti di bilang diatas, UANG MITRA TIDAK DIJAMINKAN DALAM LPS !!
Ada 3 hal yang perlu di perhatikan ke depan nantinya:
1. Jangan demo dan bunuh Niko Ladi, jika itu terjadi semua uang akan hilang lenyap. Karena sebagian dana yang tahu ada dimana adalah bos mitra ini.
2. 3 tahun ke depan, akan terjadi penurunan nilai kehidupan Nagi, bersiaplah untuk menghadapinya. Kredit di Bank akan macet, Banyak tanah di jual. Sekolah anak jadi batal..+ Rumah sakit jiwa segera di Bangun !!
3, Jangan terlalu berharap uang yang ada bisa kembali, Uang ini akan kembali JIKA !! Ada anggota baru dan dana yang di sembunyikan di bagikan.
Bagi yang keberatan dengan pendapat saya silakan mau di apakan saja, yang penting SAYA TETAP CINTA NAGI TANAH !!
Salam Hormat dari Bali !!
sebagai manusia yang beriman dan bertakwa. bahwa hidup itu ada 2 motto. bekerja dan berdoa. ora et labora. saya yakin tanah larantuka adalah org seperti itu. berbahagilah org yang mau sukses tapi bekerja keras dan bukan berpangku tangan. jadi semoga pembenahan administrasi dari LKF ini membuka hati kita untuk sadar dan tawakal, bahwa setiap orang mau mau maju harus bekerja keras dlu. jadi lebih baik kita melihat kedepan, bahwa masih ada jalan lain ke roma untuk menuju sukses. ya .... bekerjalah. semoga
ReplyDelete