Nun
jauh di ujung Pulau Flores bagian timur, terdapat sejumlah Pulau nan
indah, yang menyimpan banyak pesona alam yang masih "Perawan".
Pulau-pulau tersebut adalah P. Adonara, P. Solor, dan P. Lembata. Dan
kisah petualangan berikut ini adalah sebuah kisah singkat yang tak lain
merupakan ungkapan syukur penulis terhadap segala keindahan alam dan
keramahan masyarakat di P. Solor.
Semuanya
bermula ketika keluarga dari Solor mengajak saya untuk mengahadiri
sebuah acara Sambut Baru / Komuni Pertama di Desa Lamawalang
alias Lamawohong pada tanggal 5 Sept. yang lalu. Tepat tanggal 4, saya
dan beberapa anggota keluarga lain bertolak dari Pelabuhan Larantuka
menuju Pelabuhan Podor di Solor Selatan. Ada banyak Kapal Motor
penyeberangan yang hilir mudik di sekitar selat Solor. Dan pilihan kami
jatuh pada KMP Barcelona untuk menghantarkan kami mengarungi lautan
menuju P. Solor. Perjalanan memakan waktu sekitar satu jam. Dan tibalah
kami di Pelabuhan Podor. Betapa kagetnya saya ketika melihat keadaan
pelabuhan tersebut. Pelabuhan tersebut sangat kecil. Pelabuhan tersebut
hanya dapat menampung tiga kapal motor penyeberangan. Dari Podor kami
bergegas menuju Lamawohong di Solor Barat.
|
Jalan Menuju Lamawohong |
Dasyat!!
Sungguh dasyat, perjalanan menuju Lamawohong sangat melelahkan.
Mayoritas jalannya telah rusak dan berdebu sehingga sebaiknya kita
mengenakan masker. Dari Podor, kami menelusuri jalan di pantai selatan
menuju ke Solor Barat. Pantai berpasir putih Kelike dan Lemanu sungguh
memanjakan mata. Hamparan karang nan indah memehuni pantai di sepanjang
perjalanan kami.
|
Suasana tenang di Pantai Lamawohong |
Di
persimpangan Kelelu - Ritaebang, perjalanan kami tampak mulus, karena
jalanannya sudah beraspal dan jarang ditemukan jalan berlobang yang
terdapat di sebagian besar daerah lain di Pulau Solor. Tiba di Kelelu,
terdapat sebuah Pusat Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang memasok listrik
untuk beberapa desa di sekitarnya. Menurut informasi yang disampaikan
masyarakat, PLTS ini adalah hasil perjuangan Bpk. Pius Lusrilanang,
salah satu anggota DPR RI yang membawahi bidang kelistrikan. Tiba di
persimpangan Kelelu-Lamawohong, jalan kembali berdebu. Tetapi kondisi
ini telah jauh lebih baik dari tahun lalu ketika saya mengunjungi
keluarga di Lamawohong. Telah ada pengerasan jalan, dan pembukaan jalan
baru dari Lamawohong menuju ke Lewo Tanah Ole sejauh 8 km.
|
Pantai Lamawohong |
Dan
tibalah kami di desa tujuan, Desa Lamawalang atau akrab disapa dengan
Lamawohong. Baru duduk kurang dari 15 menit di rumah Bpk. Martinus
Gelega Werang, kami telah disuguhkan satu teko tuak putih untuk
menghangatkan badan dan
tambo ayam kampung. Kami bersenda gurau
menceritakan perjalanan jauh dan melelahkan. Tetapi keramahtamahan warga
desa seakan menepis kelelahan tersebut. Untuk diketahui, hampir setiap
rumah di Desa Lamawalang, Lamawohong memiliki rumah produksi arak lokal.
Hal ini membuat Lamawohong mendapatkan julukan sebagai "dealer tuak /
arak". Mayoritas masyarakat di sini bekerja sebagai petani dan nelayan.
|
PLTS Kelelu |
Ketika
tiba giliran melihat keindahan Pantai Lamawohong, kami merasa takjub
akan keindahan pantainya. Konon, lima tahun yang lalu pantai ini jauh
lebih indah dari keadannnya saat ini. Dari Pantai Lamawohong, kita dapat
melihat lautan lepas ke arah Laut Sawu. Lautnya yang tenang
menjadikannya sebagai daerah dengan banyak jenis ikan yang hidup di
dalam lautnya. Sayang sekali, sejumlah nelayan dari Lamakera dan Menanga
masih melakukan penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak.
Tentu saja hal ini dapat menghancurkan terumbu karang, yang pada
gilirannya akan turut menghancurkan juga biota laut yang ada.
|
PLTS Kelelu |
Setelah
melewatkan dua hari di Lamawohong, kami pun bergerak pulang ke
Larantuka. Kami hendak menempuh jalur perjalanan yang berbeda dengan
sebelumnya, yaitu melalui jalan trans Ritaebang - Pamakayo. Jalanannya
jauh lebih baik, dengan sedikit jalan berlobang dan kurang berdebu.
Durasi perjalanan pun singkat, hanya ditempuh dalam waktu 30 menit.
Setibanya di Pamakayo, kami langsung bergegas menuju ke pelabuhannya.
Tak lupa sebelum naik kapal, kami berfoto ria dengan berlatarbelakang
teluk Pamakayo yang indah.
|
Pelabuhan Pamakayo |
Jika Anda tertarik mengunjungi Solor, datang, lihat, dan nikmatilah keindahannya.
|
Teluk Pamakayo |
No comments:
Post a Comment