Walau demikian, Kota Larantuka masih 'kumuh' karena sampah bertebaran di mana-mana. Begitu juga dengan banyaknya pengecer yang menguasai jalan raya sepanjang jalan Kota Larantuka. Kepala Bidang Promosi Pariwisata di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Flotim, Katarina Rin Riberu, S.Ip yang dihubungi, Rabu (31/7/2013) mengatakan, saat ini ada empat mitra Dinas Pariwisata, diantaranya Perhimpunan Hotel Rumah Makan Indonesia (PHRI), Himpunan Pramu Wisata Indonesia (HPI), Tour Manajemen Organisasi (TMO) sedang mempersiapkan sejumlah hal untuk menyukseskan Sail Komodo NTT yang rencananya akan tiba di Flotim pada 20-23 Agustus 2013 mendatang. Acara pembukaan, kata Rin, akan berlangsung di Taman Kota yang diikuti dengan rangkaian acara seni musik, peragaan busana adat dan lounching Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Flotim. "Saat pembukaan diikuti juga dengan mengunjungi pameran yang sudah disiapkan sebanyak 20-an stan. Stan umumnya menyiapkan asesoris dan barang-barang budaya asli Flotim,"kata mantan Kasubag Protokol Humas Pemkab Flotim ini.
Usai acara pembukaan, jelas Rin, para tamu akan disiapkan dinner langsung di taman kota dan diiringi hiburan-hiburan yang menampilkan seni musik daerah. "Semua acara itu untuk menghibur para tamu dan masyarakat,"jelasnya. Usai acara hiburan, keesokannya para tamu akan tour wisata ke Lewokluok, Kecamatan Demon Pagong dan ke Lewotala, Kecamatan Lewolema untuk melihat wisata alam dan selanjutnya para tamu berkunjung ke tempat bersejarah peninggalan Portugis atau wisata religi di Kapela Tuan Ma, Kapela Tuan Ana dan Kapela Tuan Menino serta ke museum Mgr. Gabriel Manek dan ke Panti Asuhan Pelangi. Pemerintah juga menyiapkan loundry yang langsung ditangani kelompok masyarakat, Oa Dasanto dan Petronela Riberu. "Pemerintah melalui bank terdekat menyiapkan money sanjer (pertukaran uang) yang berpusat di pos informasi yang bertempat di Panti Suster Balela, Kelurahan Balela. Di pos itu juga disiapkan guide,"tambahnya. (iva)
No comments:
Post a Comment