Repost: Suasana Pleno KPU NTT, Sabtu (1/6/2013) di Kantor Sekertariat KPU NTT di Jalan Polisi Militer Kupang berlangsung tegang.
Sesaat setelah Ketua KPU NTT, John Depa membuka rapat pleno dan masuk pada pembacaan tatatertib (tatib) rapat pleno, terjadi perdebatan sengit antara saksi Paket Esthon-Paul yang Juga sekretaris DPC Partai Gerindra NTT, Gabriel Beri Binna dengan Ketua KPU, John Depa.
Perdebatan juga terjadi pada saat pleno untuk kabupaten TTU, TTS, Sikka dan Sumba Barat Daya. Beri Binna meminta agar pleno hari itu ditunda hingga dugaan kecurangan yang terjadi selama pilgub putaran kedua diselesaikan. Namun permintaan Beri Binna ini ditolak oleh Ketua KPU, John Depa dengan alasan bahwa dugaan pelanggaran dan kecurangan yang terjadi itu akan diselesaikan pada forum lain.
Beri Binna bahkan sampai berdiri dari tempat duduknya untuk menunjukkan bukti dugaan kecurangan di Kabupaten Sikka yang dimilikinya kepada ketua KPU NTT, John Depa. Selain kepada KPU NTT, Beri Binna juga menunjukkan bukti itu kepada Bawaslu sambil meminta untuk ditindaklanjuti.
Ketua Bawaslu NTT, Nelce RP Ringu pada kesempatan itu juga menyampaikan bahwa apa yang disampaikan oleh Saksi Paket Esthon-Paul itu telah diketahui dan sedang ditangani pihaknya.
Tentang dugaan kecurangan di Sikka, Bawaslu mengatakan baru mengetahuinya pada pleno itu sehingga Bawaslu berniat meminta data dari Beri Binna namun permintaan itu ditolak oleh Ketua KPU, John Depa dengan alasan yang sama yakni, forum pleno itu bukan forum yang pas untuk penyelesaian masalah itu. Jhon Depa kembali mempersilahkan pasangan Esthon-Paul untuk menempuh jalur hukum.
Sikap ngotot dari Gab beri Binna ini juga memancing emosi dari dua kader PDI Perjuangan NTT, Nelson Matara dan Victor Mado Watun yang berada di tenda halaman Kantor KPU NTT.
Wakil Ketua DPRD NTT dan Wakil Bupati Lembata ini tampak mengumpat-umpat dan sangat emosional di kala Gab Beri Binna berbicara di dalam forum.
Aksi keduanya ini sempat mendapat respon dari beberapa anggota Brimob yang merapat ke arah keduanya. Meski suasana yang demikian tegang, akhirnya bisa dikendalikan.
Rapat Pleno terbuka rekapitulasi hasil perhitungan suara pilgub NTT putaran kedua dan penetapan pasangan calon terpilih ini dipimpin Ketua KPU NTT, John Depa bersama empat komisioner lainnya.
Hadir, ketua Bawaslu NTT, Nelce RP Ringu dan dua anggota, KPU Kabupaten/kota seNTT, Panwaskab se NTT. Sekda NTT, Frans salem juga tampak hadir dari awal hingga pleno ditutup sekitar pukul 15.45 wita.
Sementara dari pasangan calon, hanya calon wakil gubernur, Paul Talo yang hadir. Calon Gubernur, Esthon Foenay, Frans Lebu Raya dan Beny Litelnoni tidak hadir. Beny baru hadir di KPU NTT setelah pleno rekapitulasi hasil perhitungan suara pilgub NTT putaran kedua yang mengatakan Frenly unggul atas Esthon-Paul.
Sayangnya, saat Beny Litelnoni tiba, Paul Talo bersama saksinya, Gabriel Beri Bina mengambil langkah pulang setelah pleno mengatakan Frenly unggul.
Editor : alfred_dama
Sumber : Pos Kupang
No comments:
Post a Comment