TEMPO Interaktif, Vatican City - Pengagum Paus Yohanes Paulus II akan dapat berinteraksi dengan Pimipinan tertinggi Katolik itu melalui transformasi media sosial dalam waktu dekat. Vatikan berencana menghubungkan halaman Facebook dengan video tentang kepausan Yohanes yang telah berlangsung selama 27 tahun. "Akan kami luncurkan pekan depan untuk mempromosikan 1 Mei beaktifasi," ujar pejabat Vatikan seperti dikutip AP, hari ini.
Monsignor Paul Tige, pejabat di kantor komunikasi sosial Vatikan mengatakan Vatikan akan melakukan langkah pertama pada halaman Facebook dengan sebuah tema. Contohnya halaman bertema Perjalanan Paus Benediktus XVI ke Inggris Raya pada September. Halaman ini masih aktif dan digemari sekitar 15 ribu orang per hari.
Dengan model seperti ini Vatikan mempercayai akan bisa meningkatkan interaksi dan komunikasi dengan umatnya. "Tak hanya berbagi informasi tapi menciptakan komunitas," ujar Tighe.
Rupanya Vatikan sudah memahami interasi dan dorongan media sosial saat ini. Mereka juga bakal meluncurkan portal informasi web Vatikan yang dirancang khusus agar dapat terhubung ke Twitter dan blog. Portal ini juga berfungsi sebagai agregator dari berbagai sumber informasi seperti radio, televisi, surat kabar L'Osservatore Romano dan agen penyedia berita Vatikan.
Meski begitu, situs www.vatican.va masih tetap akan menjadi pusat informasi utama tentang Tahta Suci, dokumen, kantor Vatikan dan aktivitas kepausan. Untuk sementara, situs baru nanti dapat diakses dengan bahasa Inggris dan Italia.
Vatikan juga telah menggunakan saluran YouTube, Twitter dan Facebook untuk menyampaikan pesan Paus. Paus Benekditus XVI baru-baru ini juga mengamini betapa efektif pesan yang disampaikan melalui interaksi media sosial dibanding lewat televisi, radio dan surat kabar. "Di internet bisa mendapatkan komentar, tanggapan dan pertanyaan dari umat," ujar Tighe.
Tighe menyampaikan Paus akan berinteraksi pada Jumat Agung 22 April. Dia akan menanggapi pertanyaan umat yang diajukan secara online dan direkam. Jawabannya juga bakal ditemukan di YouTube. "Ini merupakan awal cara yang sederhana untuk Paus berinteraksi langsung dengan umatnya," ujar Tighe.
AP/DIAN YULIASTUTI
Monsignor Paul Tige, pejabat di kantor komunikasi sosial Vatikan mengatakan Vatikan akan melakukan langkah pertama pada halaman Facebook dengan sebuah tema. Contohnya halaman bertema Perjalanan Paus Benediktus XVI ke Inggris Raya pada September. Halaman ini masih aktif dan digemari sekitar 15 ribu orang per hari.
Dengan model seperti ini Vatikan mempercayai akan bisa meningkatkan interaksi dan komunikasi dengan umatnya. "Tak hanya berbagi informasi tapi menciptakan komunitas," ujar Tighe.
Rupanya Vatikan sudah memahami interasi dan dorongan media sosial saat ini. Mereka juga bakal meluncurkan portal informasi web Vatikan yang dirancang khusus agar dapat terhubung ke Twitter dan blog. Portal ini juga berfungsi sebagai agregator dari berbagai sumber informasi seperti radio, televisi, surat kabar L'Osservatore Romano dan agen penyedia berita Vatikan.
Meski begitu, situs www.vatican.va masih tetap akan menjadi pusat informasi utama tentang Tahta Suci, dokumen, kantor Vatikan dan aktivitas kepausan. Untuk sementara, situs baru nanti dapat diakses dengan bahasa Inggris dan Italia.
Vatikan juga telah menggunakan saluran YouTube, Twitter dan Facebook untuk menyampaikan pesan Paus. Paus Benekditus XVI baru-baru ini juga mengamini betapa efektif pesan yang disampaikan melalui interaksi media sosial dibanding lewat televisi, radio dan surat kabar. "Di internet bisa mendapatkan komentar, tanggapan dan pertanyaan dari umat," ujar Tighe.
Tighe menyampaikan Paus akan berinteraksi pada Jumat Agung 22 April. Dia akan menanggapi pertanyaan umat yang diajukan secara online dan direkam. Jawabannya juga bakal ditemukan di YouTube. "Ini merupakan awal cara yang sederhana untuk Paus berinteraksi langsung dengan umatnya," ujar Tighe.
AP/DIAN YULIASTUTI
Vatikan yang terkenal ketat bahkan mungkin anti dengan media sosial internet akhirnya memutuskan utk "bersahabat" dgn media tersebut. Semoga pesan moral Gereja semakin luas dan diresapi oleh setiap umat.
ReplyDelete